Dipandang sebagai suporter terbesar di Kalimantan, Pusamania tak lantas bangga. Bagi mereka hal yang utama adalah dukungan terhadap Persisam. Dan dukungan itu akan mereka perlihatkan awal bulan April mendatang.
Dukungan suporter Indonesia saat Piala AFF 2010 di Stadion GBK, Redflare pun dibakar.
Laga penuh gengsi yang tersaji di Derby Borneo menghadapi tuan rumah Bontang FC adalah target mereka. Pusamania pun dipastikan akan ‘ngeluruk’ ke Kota Taman.
“Kami sudah mempersiapkannya dari sekarang, meski belum membuka secara resmi pendaftaran tur ke Bontang. Tapi yang jelas kami sudah siap memberikan dukungan kepada Persisam di sana,” kata Sekjen Pusamania, A.S Fauzan.
Ditanya tentang persiapan apa yang akan mereka lakukan untuk “Tour Of Bontang:, Fauzan mengaku menerima kabar dari korwil-korwil Pusamania bahwa di Bontang nantinya Pusamania akan melakukan “Parade Red Flare Action”.
Parade Redflare Action sendiri sudah sering dilakukan suporter di benua Eropa kala mendukung timnya berlaga. Namun, di Indonesia khususnya Kalimantan hal ini jarang dilakukan. “Tapi kami mencoba menularkan tren ini untuk menanamkan lebih besar lagi rasa kecintaan terhadap Persisam, ini salah satu cara kami mendukung Pesut Mahakam,” semangatnya.
Meski akan berpesta Redflare di Stadion Mulawarman yang tak lain adalah kandang milik Bontang Mania, Fauzan menjamin tak akan ada aksi melebihi atraksi mereka nantiya. “Dalam artian, Pusamania juga akan menjaga keamanan selama kami berada di Bontang,” katanya.
Budaya berpesta flare atau di Indonesia lebih dikenal dengan nama suar sendiri sudah menjadi satu kewajiban bagi suporter Eropa. Di Indonesia meski jarang ditemukan namun Ultras Persija dan Ultras PSS sudah sering berpesta dengan cara ini saat mendukung timnya berlaga. (abe)
So, Siap Berpesta Redflare kawan ???
Orangekan Bontang 2 April 2011.
Persisam Kami Datang !!!
Kamis, 24 Maret 2011
Sabtu, 19 Maret 2011
Persisam v Pelita, Dipimpin Wasit Malaysia
Maraknya wasit asing yang memimpin pertandingan di Indonesia Super League menjadi catatan baik bagi perkembangan sepak bola Indonesia. Alasan bahwa wasit-wasit Indonesia dinilai tak dapat menjalankan tugas dengan baik, menambah gencar wacana “Jajahan” wasit asing di Superliga musim ini.
Wasit FIFA asal Malaysia, Suhaizi bin Shukri (kanan) saat memimpin pertandingan Indonesia Super League 2010-2011 antara Persija Jakarta melawan Persiba Balikpapan.
Setelah laga Persija Jakarta vs Persiba Balikpapan di pimpin wasit asal Malaysia dilanjutkan laga Persib Bandung vs Persija Jakarta, Jumat malam (18/3) kemarin. Kini giliran laga Persisam Samarinda vs Pelita Jaya yang dipimpin wasit negeri jiran. Kepastian itu didapat PusamCyber saat bertemu dengan ketua Panpel (Panitia Pelaksana) Persisam Putra, Tommy Ermanto Pasemah.
Menurut pria yang juga ketua Pusamania – suporter Persisam itu, ia sudah menerima konfirmasi dari BLI tentang sang pengadil yang akan memimpin laga Persisam v Pelita. “Sudah pasti asing, namun untuk nama saya belum tahu siapa yang akan ditugaskan memimpin, mungkin sengaja dirahasiakan,” katanya.
“Dengan adanya wasit asing memimpin liga teratas di Indonesia ini, saya mengharapkan wasit bisa lebih fair lagi karena tidak memihak tim manapun. Besar harapan kita, tidak ada lagi cerita tim tuan rumah dikerjain di kandang, semoga pertandingan bisa lebih enak untuk ditonton,” tambahnya.
Sementara itu, penunjukkan wasit asal Malaysia saat Persisam bentrok dengan tamunya Pelita Jaya Karawang, Minggu (20/3) malam, di Stadion Segiri, sempat menjadi pertanyaan dikalangan suporter Persisam.
Penyebabnya adalah keberadaan Safee Salli, penyerang Pelita Jaya asal Malaysia. Namanya pun sempat dikait-kaitkan dengan penugasan wasit yang juga berwarganegara sama dengannya. “Kita lihat saja nanti, yang pasti wasit asal Malaysia saya rasa tak ingin reportasinya turun dengan hal-hal tidak penting seperti ini, semoga dia memimpin pertandingan dengan fair,” tutup Tommy. (abe)
Wasit FIFA asal Malaysia, Suhaizi bin Shukri (kanan) saat memimpin pertandingan Indonesia Super League 2010-2011 antara Persija Jakarta melawan Persiba Balikpapan.
Setelah laga Persija Jakarta vs Persiba Balikpapan di pimpin wasit asal Malaysia dilanjutkan laga Persib Bandung vs Persija Jakarta, Jumat malam (18/3) kemarin. Kini giliran laga Persisam Samarinda vs Pelita Jaya yang dipimpin wasit negeri jiran. Kepastian itu didapat PusamCyber saat bertemu dengan ketua Panpel (Panitia Pelaksana) Persisam Putra, Tommy Ermanto Pasemah.
Menurut pria yang juga ketua Pusamania – suporter Persisam itu, ia sudah menerima konfirmasi dari BLI tentang sang pengadil yang akan memimpin laga Persisam v Pelita. “Sudah pasti asing, namun untuk nama saya belum tahu siapa yang akan ditugaskan memimpin, mungkin sengaja dirahasiakan,” katanya.
“Dengan adanya wasit asing memimpin liga teratas di Indonesia ini, saya mengharapkan wasit bisa lebih fair lagi karena tidak memihak tim manapun. Besar harapan kita, tidak ada lagi cerita tim tuan rumah dikerjain di kandang, semoga pertandingan bisa lebih enak untuk ditonton,” tambahnya.
Sementara itu, penunjukkan wasit asal Malaysia saat Persisam bentrok dengan tamunya Pelita Jaya Karawang, Minggu (20/3) malam, di Stadion Segiri, sempat menjadi pertanyaan dikalangan suporter Persisam.
Penyebabnya adalah keberadaan Safee Salli, penyerang Pelita Jaya asal Malaysia. Namanya pun sempat dikait-kaitkan dengan penugasan wasit yang juga berwarganegara sama dengannya. “Kita lihat saja nanti, yang pasti wasit asal Malaysia saya rasa tak ingin reportasinya turun dengan hal-hal tidak penting seperti ini, semoga dia memimpin pertandingan dengan fair,” tutup Tommy. (abe)
Kamis, 17 Maret 2011
Aldair Langsung Nyetel
Komposisi pemain Persisam Putra dalam latihan kemarin sore di Stadion Segiri, belum lengkap sepenuhnya. Ronald Fagundez, pemain asing asal Uruguay sampai kemarin masih sakit dan tak bisa bergabung dengan pemain lainnya.
Dua pemain berbakat dari Persisam U21 diproyeksi masuk di tim senior, Rahel (kiri) dan Aldair (kanan) saat berpoto bersama manajemen senior, Erwin D Budiawan (Direktur Operasional) dan Fajrian Nur Darmansyah (PR Persisam).
“Ronald memberi kabar kalau kondisinya belum fit betul. Saya bilang sama dia untuk istirahat saja dulu, sebab kalau dipaksakan takutnya ia malah tambah drop,” kata Coeng Agus Setiawan, manajer tim.
Ronald kata Coeng sebenarnya ingin ikut latihan. Namun dari nada suara yang disampaikannya, ia meminta pertimbangan dengan kondisinya sekarang.
“Mungkin besok (hari ini, Red) dia sudah bergabung dengan pemain lain dalam latihan,” tambah Coeng.
Sementara itu Hendri Susilo langsung memberikan program latihan pemantapan taktik dan strategi, sesuai dengan keinginannya. Aldair Makatindu dan Rahel, dua pemain junior Persisam Putra terlihat dalam latihan tersebut. Bahkan Aldair langsung diduetkan dengan Julio “J-Lo” Lopez, saat skema penyerangan diberikan pada pemain.
“Saya memang harus mendrill kemampuan Aldair agar tak tertinggal jauh dengan J-Lo. Paling tidak ada saling pengertian diantara mereka di barisan depan. Selain itu para gelandang juga harus tahu bola bagaimana yang akan diberikan kepada Aldair,” katanya.
Namun dari latihan tersebut, Aldair dan J-Lo terlihat langsung bermain apik. Beberapa kali kedua pemain ini melakukan pergerakan berbahaya saat latihan menyerang.
“Insya Allah dalam beberapa hari waktu tersisa ini, Aldair bisa lebih mengenal gaya bermain para seniornya. Terus terang kita sangat berharap ia bisa membantu tim saat menghadapi Pelita Jaya nanti,” ujar Hendri.
Namun dalam latihan kemarin, Achmad Sembiring Usman harus menepi karena tertarik otot paha. Belum diperoleh keterangan sampai sejauh mana sakit yang dialami Sembiring tersebut.
“Mudah-mudahan tak apa-apa. Makanya saya langsung suruh Sembiring istirahat ketika ia mengalami sakit di pahanya,” pungkas Hendri. (upi)
Dua pemain berbakat dari Persisam U21 diproyeksi masuk di tim senior, Rahel (kiri) dan Aldair (kanan) saat berpoto bersama manajemen senior, Erwin D Budiawan (Direktur Operasional) dan Fajrian Nur Darmansyah (PR Persisam).
“Ronald memberi kabar kalau kondisinya belum fit betul. Saya bilang sama dia untuk istirahat saja dulu, sebab kalau dipaksakan takutnya ia malah tambah drop,” kata Coeng Agus Setiawan, manajer tim.
Ronald kata Coeng sebenarnya ingin ikut latihan. Namun dari nada suara yang disampaikannya, ia meminta pertimbangan dengan kondisinya sekarang.
“Mungkin besok (hari ini, Red) dia sudah bergabung dengan pemain lain dalam latihan,” tambah Coeng.
Sementara itu Hendri Susilo langsung memberikan program latihan pemantapan taktik dan strategi, sesuai dengan keinginannya. Aldair Makatindu dan Rahel, dua pemain junior Persisam Putra terlihat dalam latihan tersebut. Bahkan Aldair langsung diduetkan dengan Julio “J-Lo” Lopez, saat skema penyerangan diberikan pada pemain.
“Saya memang harus mendrill kemampuan Aldair agar tak tertinggal jauh dengan J-Lo. Paling tidak ada saling pengertian diantara mereka di barisan depan. Selain itu para gelandang juga harus tahu bola bagaimana yang akan diberikan kepada Aldair,” katanya.
Namun dari latihan tersebut, Aldair dan J-Lo terlihat langsung bermain apik. Beberapa kali kedua pemain ini melakukan pergerakan berbahaya saat latihan menyerang.
“Insya Allah dalam beberapa hari waktu tersisa ini, Aldair bisa lebih mengenal gaya bermain para seniornya. Terus terang kita sangat berharap ia bisa membantu tim saat menghadapi Pelita Jaya nanti,” ujar Hendri.
Namun dalam latihan kemarin, Achmad Sembiring Usman harus menepi karena tertarik otot paha. Belum diperoleh keterangan sampai sejauh mana sakit yang dialami Sembiring tersebut.
“Mudah-mudahan tak apa-apa. Makanya saya langsung suruh Sembiring istirahat ketika ia mengalami sakit di pahanya,” pungkas Hendri. (upi)
Rabu, 16 Maret 2011
Nomor Punggung 9 Milik Aldair
Aldair Makatindu, penyerang Persisam U21 yang diproyeksi masuk dalam jajaran starter Persisam senior saat bentrok dengan Pelita Jaya. Minggu (20/3) mendatang, di Stadion Segiri Samarinda, dipastikan memakai nomor punggung 9.
Di Persisam U21, Aldair Makatindu gunakan nomor punggung 25, di senior nomor 9 jadi miliknya.
Ya, nomor punggung 9 ini bukan hal yang mendadak yang dilakukan manajemen tim. Pasalnya, saat masuk dalam line up tim senior saat mengalahkan Persela Lamongan 4-1, pada putaran pertama lalu. Nomor 9 sudah menghiasi punggung top skor ISL U21 tersebut.
Selain nomor punggung 9 sudah menjadi hak milik Aldair di musim ini, nomor punggung 99 juga sudah didaftarkan atas nama Rahel Radiansyah. gelandang enerjik Persisam U21 yang juga diproyeksi masuk di tim senior.
“Sebelum usai putaran pertama lalu, Aldair didaftarkan dengan nomor punggung 9, Rahel juga didaftarkan dengan nomor punggung 99, semoga nomor-nomor ini bisa menambah semangat mereka,” kata Humas Persisam, Fajrian Nur Darmansyah.
Disisi lain, Rabu sore ini di Stadion Segiri Samarinda, Aldair akan mengawali latihan perdananya bersama Persisam Putra Samarinda hingga seminggu kedepan.
Dengan keikutsertaan Aldair masuk dalam jajaran tim senior, otomatis Aldair tak dapat membela Persisam U21 vs Persiba Balikpapan U21, 20 Maret nanti di Stadion Segiri Samarinda. Pasalnya, laga senior dengan junior hanya berselang 1 jam.
“Ya, artinya Aldair kita arahkan ke tim senior saja, untuk junior kami masih bisa yakin bisa mempersembahkan kemenangan. Selain masih ada Kiki Bayhaqi kami masih punya pemain depan yang kualitasnya sudah teruji tajam,” sahut Dimas Raditya, Asisten Manajer Persisam U21 kepada PusamCyber. (abe)
Di Persisam U21, Aldair Makatindu gunakan nomor punggung 25, di senior nomor 9 jadi miliknya.
Ya, nomor punggung 9 ini bukan hal yang mendadak yang dilakukan manajemen tim. Pasalnya, saat masuk dalam line up tim senior saat mengalahkan Persela Lamongan 4-1, pada putaran pertama lalu. Nomor 9 sudah menghiasi punggung top skor ISL U21 tersebut.
Selain nomor punggung 9 sudah menjadi hak milik Aldair di musim ini, nomor punggung 99 juga sudah didaftarkan atas nama Rahel Radiansyah. gelandang enerjik Persisam U21 yang juga diproyeksi masuk di tim senior.
“Sebelum usai putaran pertama lalu, Aldair didaftarkan dengan nomor punggung 9, Rahel juga didaftarkan dengan nomor punggung 99, semoga nomor-nomor ini bisa menambah semangat mereka,” kata Humas Persisam, Fajrian Nur Darmansyah.
Disisi lain, Rabu sore ini di Stadion Segiri Samarinda, Aldair akan mengawali latihan perdananya bersama Persisam Putra Samarinda hingga seminggu kedepan.
Dengan keikutsertaan Aldair masuk dalam jajaran tim senior, otomatis Aldair tak dapat membela Persisam U21 vs Persiba Balikpapan U21, 20 Maret nanti di Stadion Segiri Samarinda. Pasalnya, laga senior dengan junior hanya berselang 1 jam.
“Ya, artinya Aldair kita arahkan ke tim senior saja, untuk junior kami masih bisa yakin bisa mempersembahkan kemenangan. Selain masih ada Kiki Bayhaqi kami masih punya pemain depan yang kualitasnya sudah teruji tajam,” sahut Dimas Raditya, Asisten Manajer Persisam U21 kepada PusamCyber. (abe)
Selasa, 15 Maret 2011
J-lo Duet Dengan Aldair
Absennya Dongsoo Choi saat Persisam menjamu Pelita Jaya, Minggu (20/3) mendatang membuat barisan depan Persisam berkurang. Namun, kekurangan tersebut masih bisa ditutupi dengan kehadiran penyerang belia dari Persisam U21, Aldair Makatindu, yang dipanggil masuk ke skuad senior.
Aldair Makatindu, penyerang belia
“Ya benar, saya sudah dihubungi manajemen senior, Aldair mulai Rabu sore sudah berlatih bersama senior,” sahut Dimas Raditya, Asisten Manajer Persisam U21.
Saat ditanya peluang untuk tampil dilevel senior, soso Aldair menurut Dimas mempunyai kans besarp untuk berduet dengan Julio Lopez di lini depan. “Aldair adalah penyerang istimewa, saya yakin dia bisa bersaing untuk mengisi lini depan di senior,” yakin Dimas.
Disisi lain, Aldair Makatindu saat ditanya kesiapannya tampil bersama senior, mengaku akan tampil sebaik mungkin. Apalagi ini adalah kesempatan berharganya menunjukkan kualitasnya sebagai striker masa depan. “Saya memang diberitahukan untuk ke senior, sebagai pemain saya siap,” singkatnya. (abe)
Aldair Makatindu, penyerang belia
“Ya benar, saya sudah dihubungi manajemen senior, Aldair mulai Rabu sore sudah berlatih bersama senior,” sahut Dimas Raditya, Asisten Manajer Persisam U21.
Saat ditanya peluang untuk tampil dilevel senior, soso Aldair menurut Dimas mempunyai kans besarp untuk berduet dengan Julio Lopez di lini depan. “Aldair adalah penyerang istimewa, saya yakin dia bisa bersaing untuk mengisi lini depan di senior,” yakin Dimas.
Disisi lain, Aldair Makatindu saat ditanya kesiapannya tampil bersama senior, mengaku akan tampil sebaik mungkin. Apalagi ini adalah kesempatan berharganya menunjukkan kualitasnya sebagai striker masa depan. “Saya memang diberitahukan untuk ke senior, sebagai pemain saya siap,” singkatnya. (abe)
Siap Menang, Empat Pilar Tak Fit
Setelah mengalami hasil mengecewakan di Tur Jatim, Minggu (13/3) malam ini Persisam berencana membayar kekecewaan Pusamania dengan mempersembahkan kemenangan. Ya, Semen padang FC pun harus bersiap dijadikan target yang akan dikalahkan di Stadion Segiri Samarinda.
Ronald Fagundez sakit, namun ia tetap berkeinginan bermain membela Persisam malam ini menghadapi Semen Padang.
Namun, ditengah optimis tinggi yang diperlihatkan kubu Pesut Mahakam meraih kemenangan pertama di laga awal putaran kedua, kabar tak mengenakan datang dengan banyaknya pemain yang mengalami sakit.
Tercatat nama-nama seperti Ronald Fagundez, Julio Lopez, Dongsoo Choi dan Irsyad Aras mengalami gangguan terhadap kondisi tubuhnya.
Ditemui PusamCyber 1 jam sebelum kick off suhu tubuh Ronald memang sangat panas. Namun, ia mengaku tetap berhasrat bermain untuk membantu perjuangan tekan setimnya. “Saya sangat ingin bermain, jika dipercaya saya akan buktikan, meski kondisi saya saat ini tidak fit, saya akan paksakan,” sahutnya. (abe)
Rabu, 09 Maret 2011
Kemarin Pagi(8/3), Persisam Putra jajal lapangan Stadion Surajaya Lamongan
Setelah pertandingan melawan Deltras Sidoarjo kemarin, kini Tim Pesut Mahakam kembali melanjutkan perjalanan ke kota Lamongan. Dan guna mempersiapkan kondisi para pemain, kemarin pagi tepat pukul 08.00 WIB (09.00 WITA) Persisam Putra melakukan latihan di lapangan Stadion Surajaya, Lamongan.
Skuad Pesut Mahakam saat mencoba lapangan stadion Surajaya Lamongan
Meskipun masih pagi, namun kondisi kota Lamongan pada saat itu telah panas terik. Tapi hal tersenut tak menyurutkan semangat para pemain untuk latihan sekaligus mencoba lapangan di markas Persela Lamongan tersebut.
Dalam latihan pada pagi hari itu, kondisi lapangan Stadion Surajaya pasca pertandingan sebelumnya yaitu Persela vs Bontang FC terlihat masih cukup baik, meskipun masih terlihat becek dan terdapat genangan air di beberapa titik.
Hendri Susilo selaku kepala pelatih Persisam Putra berkomentar mengenai keadaan lapangan Persela, “Kondisi lapangan yang seperti ini harus sudah bisa diantisipasi oleh seluruh pemain. Semua sudah tahu bahwa permainan Persisam itu dari kaki ke kaki, jika bermain di lapangan yang baik maka pasti juga akan memperlancar permainan kami. Tapi ya, mari kita lihat saja besok.” ucap Coach Hendri mengakhiri.
Adapun pada pertandingan malam ini, Persisam tidak diperkuat oleh bek gondrong, Isdiantono yang mendapatkan akumulasi kartu kuning dari dua pertandingan sebelumnya. Akan tetapi, ada kemungkinan coach Hendri akan menurunkan Tsimi Joel pada pertandingan malam ini, namun masih harus melihat kondisi terakhir dari pemain asal Kamerun tersebut.
Dalam pertandingan yang akan disiarkan langsung oleh stasiun ANTV pada pukul 19.30 WITA malam ini, Persisam rencananya akan mengenakan kostum orange kebanggaannya. (arl/kie)
Skuad Pesut Mahakam saat mencoba lapangan stadion Surajaya Lamongan
Meskipun masih pagi, namun kondisi kota Lamongan pada saat itu telah panas terik. Tapi hal tersenut tak menyurutkan semangat para pemain untuk latihan sekaligus mencoba lapangan di markas Persela Lamongan tersebut.
Dalam latihan pada pagi hari itu, kondisi lapangan Stadion Surajaya pasca pertandingan sebelumnya yaitu Persela vs Bontang FC terlihat masih cukup baik, meskipun masih terlihat becek dan terdapat genangan air di beberapa titik.
Hendri Susilo selaku kepala pelatih Persisam Putra berkomentar mengenai keadaan lapangan Persela, “Kondisi lapangan yang seperti ini harus sudah bisa diantisipasi oleh seluruh pemain. Semua sudah tahu bahwa permainan Persisam itu dari kaki ke kaki, jika bermain di lapangan yang baik maka pasti juga akan memperlancar permainan kami. Tapi ya, mari kita lihat saja besok.” ucap Coach Hendri mengakhiri.
Adapun pada pertandingan malam ini, Persisam tidak diperkuat oleh bek gondrong, Isdiantono yang mendapatkan akumulasi kartu kuning dari dua pertandingan sebelumnya. Akan tetapi, ada kemungkinan coach Hendri akan menurunkan Tsimi Joel pada pertandingan malam ini, namun masih harus melihat kondisi terakhir dari pemain asal Kamerun tersebut.
Dalam pertandingan yang akan disiarkan langsung oleh stasiun ANTV pada pukul 19.30 WITA malam ini, Persisam rencananya akan mengenakan kostum orange kebanggaannya. (arl/kie)
Dikerjain Wasit (lagi), Persisam U21 Kalah Tipis
Ambisi Persisam U21 untuk meraih hasil sempurna di kandang Persiwa U21 akhirnya kandas.
Gol semata wayang Persiwa U21 dimenit 80′ melalui kaki Paulus Hisage memupus harapan M Yasin dkk membawa poin dari Stadion Pendidikan Wamena, Senin (7/3) sore kemarin.
Persisam U-21 sebelum menghadapi Persiwa U-21.
Namun, bukan skor akhir yang dikecewakan kubu Persisam junior. Melainkan kepemimpinan wasit Suharto asal Jakarta, yang didakwa kubu Pesut Mahakam sebagai biang kerok atas hasil negatif yang diraih.
Gelagat korp berbaju hitam tersebut, memang sudah terlihat ketika beberapa pelanggaran keras pemain Persiwa terhadap Aldaier Makatindu tak berujung dengan kartu.
Terlebih saat Aldaier memiliki peluang didalam kotak penalti Persiwa, aksi heroik melewati 3 pemain lawan dan disudahi dengan jegalan keras Dedi Jaya Siregar, kiper Persiwa, tak membuat wasit Suharto bergeming melanjutkan permainan. Aldaier pun dibopong keluar lapangan untuk mendapatkan perawatan medis.
Dari segi permainan Persisam jauh tampil menekan dibanding tuan rumah, semangat juang tinggi anak-anak Samarinda membuat lini belakang pertahanan Persiwa terlihat kocar-kacir. Hingga turun minum, tercatat 8 sepakan pemain-pemain Persisam mengarah ke gawang Persiwa. Namun skor tetap 0-0 bagi kedua kesebelasan.
Memasuki babak kedua, Persisam kembali membuka peluang, sayang beberapa peluang dimuka gawang Persiwa tak dapat dimanfaatkan dengan baik lini depan Persisam.
Tak ingin kalah dihadapan pendukungnya, Persiwa berusaha membangun serangan. Namun kokohnya tembok pertahanan Mari Siswanto dkk dilini belakang Persisam membuat serangan Persiwa kandas.
Hingga akhirnya, berawal dari dorongan Fransiskus Mumpo terhadap Mari Kiswanto, bola berhasil dicuri dan dengan sedikit gerakan bola disorong kemuka gawang M Ramadhani. Tanpa ampun Paulus Hisage yang berdiri bebas berhasil menjaringkan bola.
Gol ini sontak diprotes pemain-pemain Persisam U21, pasalnya sebelum bola berhasil disarangkan, pelanggaran Mumpo terhadap Kiswanto tak digubris wasit. Ironisnya, saat bola diberikan kepada Paulus Hisage, asisten wasit I sudah mengangkat bendera tanda offiside. Namun, saat wasit Suharto mengesahkan gol Persiwa, bendera tanda offiside kembali diturunkan.
Tertinggal satu gol, 10 menit terakhir, Permainan Persisam U21 semakin mengila. Determinasi tinggi yang diperagakan pasukan orange membuat Persiwa tampil bertahan. Sayang, pelaung-peluang tercipta gagal berujung gol. Skor akhir pun tetap tak berubah, Persisam kalah tipis 1-0 atas Persiwa Wamena.
Seusai pertandingan, Manajer Persisam U-21, Dimas Raditya mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit. Ia bahkan dari awal sudah mengetahui kualitas wasit Indonesia saat ini. “Tapi saya tidak menyangka bahwa kejadian di level senior juga berlaku sama di kompetisi usia junior,” sahutnya.
“Saya salut dengan kerja keras wasit mencari celah sore ini (sore kemarin), tak dapat penalti dari kita, dia hukum kami dengan cara ini, luar biasa wasit Indonesia sekarang, mereka bekerja dengan baik,” tambah Dimas dengan nada menyingung.
Disisi lain, Pelatih Persisam, Aep Berlian, mengaku prihatin dengan kondisi non teknis di usia muda. Apalagi menurutnya, saat ini klub sudah berusaha membangun sepak bola yang profesional dengan menjalankan liga junior dengan iklim yang sehat.
“Secara teknis kami unggul jauh dari lawan. Tapi non teknis sangat berperan terhadap kekalahan kami,” ujarnya singkat.
Dan pagi hari ini, Persisam U21 direncanakan segera meninggalkan kota Wamena guna konsen ke pertandingan away berikutnya menghadapi Persipura U21, 10 Maret mendatang di Stadion Mandala Jayapura.
Gol semata wayang Persiwa U21 dimenit 80′ melalui kaki Paulus Hisage memupus harapan M Yasin dkk membawa poin dari Stadion Pendidikan Wamena, Senin (7/3) sore kemarin.
Persisam U-21 sebelum menghadapi Persiwa U-21.
Namun, bukan skor akhir yang dikecewakan kubu Persisam junior. Melainkan kepemimpinan wasit Suharto asal Jakarta, yang didakwa kubu Pesut Mahakam sebagai biang kerok atas hasil negatif yang diraih.
Gelagat korp berbaju hitam tersebut, memang sudah terlihat ketika beberapa pelanggaran keras pemain Persiwa terhadap Aldaier Makatindu tak berujung dengan kartu.
Terlebih saat Aldaier memiliki peluang didalam kotak penalti Persiwa, aksi heroik melewati 3 pemain lawan dan disudahi dengan jegalan keras Dedi Jaya Siregar, kiper Persiwa, tak membuat wasit Suharto bergeming melanjutkan permainan. Aldaier pun dibopong keluar lapangan untuk mendapatkan perawatan medis.
Dari segi permainan Persisam jauh tampil menekan dibanding tuan rumah, semangat juang tinggi anak-anak Samarinda membuat lini belakang pertahanan Persiwa terlihat kocar-kacir. Hingga turun minum, tercatat 8 sepakan pemain-pemain Persisam mengarah ke gawang Persiwa. Namun skor tetap 0-0 bagi kedua kesebelasan.
Memasuki babak kedua, Persisam kembali membuka peluang, sayang beberapa peluang dimuka gawang Persiwa tak dapat dimanfaatkan dengan baik lini depan Persisam.
Tak ingin kalah dihadapan pendukungnya, Persiwa berusaha membangun serangan. Namun kokohnya tembok pertahanan Mari Siswanto dkk dilini belakang Persisam membuat serangan Persiwa kandas.
Hingga akhirnya, berawal dari dorongan Fransiskus Mumpo terhadap Mari Kiswanto, bola berhasil dicuri dan dengan sedikit gerakan bola disorong kemuka gawang M Ramadhani. Tanpa ampun Paulus Hisage yang berdiri bebas berhasil menjaringkan bola.
Gol ini sontak diprotes pemain-pemain Persisam U21, pasalnya sebelum bola berhasil disarangkan, pelanggaran Mumpo terhadap Kiswanto tak digubris wasit. Ironisnya, saat bola diberikan kepada Paulus Hisage, asisten wasit I sudah mengangkat bendera tanda offiside. Namun, saat wasit Suharto mengesahkan gol Persiwa, bendera tanda offiside kembali diturunkan.
Tertinggal satu gol, 10 menit terakhir, Permainan Persisam U21 semakin mengila. Determinasi tinggi yang diperagakan pasukan orange membuat Persiwa tampil bertahan. Sayang, pelaung-peluang tercipta gagal berujung gol. Skor akhir pun tetap tak berubah, Persisam kalah tipis 1-0 atas Persiwa Wamena.
Seusai pertandingan, Manajer Persisam U-21, Dimas Raditya mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit. Ia bahkan dari awal sudah mengetahui kualitas wasit Indonesia saat ini. “Tapi saya tidak menyangka bahwa kejadian di level senior juga berlaku sama di kompetisi usia junior,” sahutnya.
“Saya salut dengan kerja keras wasit mencari celah sore ini (sore kemarin), tak dapat penalti dari kita, dia hukum kami dengan cara ini, luar biasa wasit Indonesia sekarang, mereka bekerja dengan baik,” tambah Dimas dengan nada menyingung.
Disisi lain, Pelatih Persisam, Aep Berlian, mengaku prihatin dengan kondisi non teknis di usia muda. Apalagi menurutnya, saat ini klub sudah berusaha membangun sepak bola yang profesional dengan menjalankan liga junior dengan iklim yang sehat.
“Secara teknis kami unggul jauh dari lawan. Tapi non teknis sangat berperan terhadap kekalahan kami,” ujarnya singkat.
Dan pagi hari ini, Persisam U21 direncanakan segera meninggalkan kota Wamena guna konsen ke pertandingan away berikutnya menghadapi Persipura U21, 10 Maret mendatang di Stadion Mandala Jayapura.
Senin, 07 Maret 2011
Pertandingan Yang Berat Bagi Persisam
Pada kelanjutan kompetisi ISL yaitu pertandingan antara tuan rumah Deltras Sidoarjo vs Persisam Putra yang dilaksanakan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo menjadi pertandingan yang sangat berat bagi Persisam. Keadaan lapangan yang becek karena diguyur hujan lebat sesaat sebelum kick off menjadi faktor utama yang menyebabkan pertandingan tersebut berat bagi Persisam. Stadion Gelora Delta yang sebelum digelarnya pertandingan tersebut di guyur hujan yang sangat lebat yang menyebabkan lapangan menjadi licin, becek dan sebagian tergenang air.
Starting Eleven Persisam Putra (6 Maret 2011)
Kick off pertandingan dilaksanakan tepat pada pukul 15.30 WIB dan disiarkan langsung oleh stasiun tv ANTV itu berjalan seru dan tegang. Persisam mendapatkan serangan pertama dan itu juga membuahkan gol pertama bagi Deltras yang dicetak oleh cristiano lopez pada menit ke 5′ setelah kick off berlangsung.
Persisam mendapatkan gempuran kali ini dari sebuah pelanggaran di sisi kanan gawang Wawan Hendrawan. Dari tendangan bebas itu Cristiano Lopez kembali membuat kedudukan berubah menjadi 2-0 untuk tuan rumah hanya berselang 2 menit dari gol pertama mereka melalui sundulan.
Perebutan bola antara Dongsoo Choi dengan salah satu pemain belakang Deltras
Persisam mencoba meningkatkan serangan tetapi beberapa kali kandas di kaki pertahanan Deltras yang digalangi oleh Bejo Sugiantoro, Stevan Hesketh, Mujib Riduan dan Anang Ma’ruf.
Dalam waktu kurang lebih 12 menit, Persisam kembali ketinggalan oleh gol hasil tendangan bebas yang dieksekusi oleh Marcio Souza yang menjadikan skor 3-0 bagi Deltras hingga turun minum.
Di awal babak kedua Persisam bisa mengimbangi permainan tuan rumah, beberapa kali persisam mampu membahayakan gawang Deltras yang di kawal Usman Pribadi
namun malapetaka kembali mendatangi Persisam, tekel keras Isdiantono di dalam kotak 16 harus dibayar dengan sebuah penalti.
Sebuah gol pun tercipta kembali untuk Deltras dan menjadikan skor 4-0 hingga pertandingan berakhir.
Starting Eleven Persisam Putra (6 Maret 2011)
Kick off pertandingan dilaksanakan tepat pada pukul 15.30 WIB dan disiarkan langsung oleh stasiun tv ANTV itu berjalan seru dan tegang. Persisam mendapatkan serangan pertama dan itu juga membuahkan gol pertama bagi Deltras yang dicetak oleh cristiano lopez pada menit ke 5′ setelah kick off berlangsung.
Persisam mendapatkan gempuran kali ini dari sebuah pelanggaran di sisi kanan gawang Wawan Hendrawan. Dari tendangan bebas itu Cristiano Lopez kembali membuat kedudukan berubah menjadi 2-0 untuk tuan rumah hanya berselang 2 menit dari gol pertama mereka melalui sundulan.
Perebutan bola antara Dongsoo Choi dengan salah satu pemain belakang Deltras
Persisam mencoba meningkatkan serangan tetapi beberapa kali kandas di kaki pertahanan Deltras yang digalangi oleh Bejo Sugiantoro, Stevan Hesketh, Mujib Riduan dan Anang Ma’ruf.
Dalam waktu kurang lebih 12 menit, Persisam kembali ketinggalan oleh gol hasil tendangan bebas yang dieksekusi oleh Marcio Souza yang menjadikan skor 3-0 bagi Deltras hingga turun minum.
Di awal babak kedua Persisam bisa mengimbangi permainan tuan rumah, beberapa kali persisam mampu membahayakan gawang Deltras yang di kawal Usman Pribadi
namun malapetaka kembali mendatangi Persisam, tekel keras Isdiantono di dalam kotak 16 harus dibayar dengan sebuah penalti.
Sebuah gol pun tercipta kembali untuk Deltras dan menjadikan skor 4-0 hingga pertandingan berakhir.
Selasa, 01 Maret 2011
Sulit Mencari Peganti Pavel
Berburu pemain asing baru bagi pelatih Persisam Hendri Susilo bak mencari jarum di tumpukan jerami. Ternyata dia susah mendapatkan pengganti bagi Pavel Solomin untuk mengisi pos penyerang mendampingi Julio Lopez di putaran kedua nanti. Bahkan Hendri langsung memulangkan Anthony Frederick yang hanya sehari menjalani seleksi di Samarinda.
Mantan striker timnas ini secara sekilas telah bisa menilai kemampuan pemain asal Australia itu. Apalagi, kata Hendri, jejak rekam Anthony selama dua tahun terakhir tak tercantum dalam biodatanya.
“Teknik dasarnya lumayan. Tapi saya butuh pemain yang siap pakai. Karena saya ingin langsung memainkan sejak awal putaran kedua nanti. Kami juga tak tahu sejak 2009 lalu dia main dimana. Ini yang membuat manajemen ragu,” tutur Hendri.
Namun perburuan Persisam belum berakhir. Sabtu (2/2) mendatang bakal datang pemain asal Korsel, Jung Hee-bong. Berdasar biodata yang diterima Persisam, pemain berpostur 1,90 meter ini pernah memperkuat klub Yesan FC, anggota K-League 2.
“Data dirinya cukup menarik. Dia bisa jadi solusi untuk pertarungan bola atas. Dia bisa cepat adaptasi karena ada kompatriotnya, Choi Dong-soo,” ucap Agus Setiawan, Asisten Manajer.
Langkah pamungkas yang mungkin bakal diambil manajemen bila tak menemukan striker handal, Persisam
Mantan striker timnas ini secara sekilas telah bisa menilai kemampuan pemain asal Australia itu. Apalagi, kata Hendri, jejak rekam Anthony selama dua tahun terakhir tak tercantum dalam biodatanya.
“Teknik dasarnya lumayan. Tapi saya butuh pemain yang siap pakai. Karena saya ingin langsung memainkan sejak awal putaran kedua nanti. Kami juga tak tahu sejak 2009 lalu dia main dimana. Ini yang membuat manajemen ragu,” tutur Hendri.
Namun perburuan Persisam belum berakhir. Sabtu (2/2) mendatang bakal datang pemain asal Korsel, Jung Hee-bong. Berdasar biodata yang diterima Persisam, pemain berpostur 1,90 meter ini pernah memperkuat klub Yesan FC, anggota K-League 2.
“Data dirinya cukup menarik. Dia bisa jadi solusi untuk pertarungan bola atas. Dia bisa cepat adaptasi karena ada kompatriotnya, Choi Dong-soo,” ucap Agus Setiawan, Asisten Manajer.
Langkah pamungkas yang mungkin bakal diambil manajemen bila tak menemukan striker handal, Persisam
Senin, 28 Februari 2011
PSSI Kaltim Bersuara,Pusamania Tegas Inginkan Perubahan
Ketua PSSI Kalimantan Timur, Achmad Amins mengusulkan agar kongres untuk memilih Ketua Umum PSSI periode 2011-2015, 26 Maret, nanti ditunda. Alasannya, aspirasi yang meuncul saat ini sudah tidak sehat lagi dengan menjelek-jelekkan Nurdin Halid.
Gelombang aksi suporter Indonesia di depan kantor PSSI Pusat Jakarta
Amins mengungkapkan, aksi penolakan Nurdin Halid sebagai Ketua Umum PSSI saat ini sudah sarat dengan muatan lain. Bahkan demonstrasi sudah menginjak-injak foto Nurdin Halid dinilainya sebagai tindakan yang tidak beretika. “Nurdin itu bukan anak haram, dia dan Nirwan harus diakui banyak jasanya di PSSI,” katanya.
Ia menolak jika ungkapannya ini merupakan dukungan secara tersirat terhadap Nurdin Halid untuk kembali menjabat Ketua Umum PSSI selanjutnya. Ia mengaku jika ungkapan ini merupakan realitas yang ada sekarang. “Pemerintah seharusnya menampung saja aspirasi itu, jangan direspon berlebihan,” ujarnya.
Pencalonan Nurdin Halid menjadi kandidat Ketua Umum PSSI mendapat kecaman dari berbagai pihak pecinta sepa bola. Bahkan Forum Kerukunan Klub Sepakbola Samarinda (FKKSS), Jumat pagi kemarin juga berunjuk rasa untuk menolak Nurdin sebagai Ketua Umum PSSI. Mereka mendatangi DPRD Kota Samarrinda untuk menyuarakan agar penolakan mereka terhadap Nurdin itu disampaikan kepada PSSI Samarinda dan PSSI Kalimantan Timur.
Namun sikap berbeda justru dilihatkan Pusamania yang lebih memilih melakukan aksinya di Jakarta. Pasalnya menurut Tommy Ermanto Pasemah, jika Pusamania melakukan aksi di daerah hal itu tak akan berdampak signifikan terhadap proses yang terjadi di Jakarta.
“Lebih baik jika kita menyampaikan apresiasi di jakarta bergabung bersama suporter se-Indonesia. Dan kedatangan kami sendiri tak peduli siapa yang menang nantinya, asalkan semua berjalan sesuai koridornya dan bisa membawa perubahan Pusamania akan menerima. Yang terjadi sekarang, ada pihak ingin menggagalkan calon lain dengan cara mengubah aturan yang dibuat, makanya kami mulai bersuara keras. Karena dari awal kami sudah komitmen untuk mengawal Kongres ini dengan sistem yang benar-benar fair,” ucap Tommy.
Disinggung kembali menggenai aksi didaerah yang marak digelar. Tommy secara tegas mengatakan Pusamania tidak akan melakukan aksi turun ke jalan di Samarinda. “Tidak optimal melakukan aksi di daerah, sebagai warga Samarinda kita harus menjaga suasana kondusif di kota kita. Tapi komunikasi tetap menjadi yang utama terhadap pihak yang memiliki suara di kongres nanti,” kata Tommy. (tc/fery)
Gelombang aksi suporter Indonesia di depan kantor PSSI Pusat Jakarta
Amins mengungkapkan, aksi penolakan Nurdin Halid sebagai Ketua Umum PSSI saat ini sudah sarat dengan muatan lain. Bahkan demonstrasi sudah menginjak-injak foto Nurdin Halid dinilainya sebagai tindakan yang tidak beretika. “Nurdin itu bukan anak haram, dia dan Nirwan harus diakui banyak jasanya di PSSI,” katanya.
Ia menolak jika ungkapannya ini merupakan dukungan secara tersirat terhadap Nurdin Halid untuk kembali menjabat Ketua Umum PSSI selanjutnya. Ia mengaku jika ungkapan ini merupakan realitas yang ada sekarang. “Pemerintah seharusnya menampung saja aspirasi itu, jangan direspon berlebihan,” ujarnya.
Pencalonan Nurdin Halid menjadi kandidat Ketua Umum PSSI mendapat kecaman dari berbagai pihak pecinta sepa bola. Bahkan Forum Kerukunan Klub Sepakbola Samarinda (FKKSS), Jumat pagi kemarin juga berunjuk rasa untuk menolak Nurdin sebagai Ketua Umum PSSI. Mereka mendatangi DPRD Kota Samarrinda untuk menyuarakan agar penolakan mereka terhadap Nurdin itu disampaikan kepada PSSI Samarinda dan PSSI Kalimantan Timur.
Namun sikap berbeda justru dilihatkan Pusamania yang lebih memilih melakukan aksinya di Jakarta. Pasalnya menurut Tommy Ermanto Pasemah, jika Pusamania melakukan aksi di daerah hal itu tak akan berdampak signifikan terhadap proses yang terjadi di Jakarta.
“Lebih baik jika kita menyampaikan apresiasi di jakarta bergabung bersama suporter se-Indonesia. Dan kedatangan kami sendiri tak peduli siapa yang menang nantinya, asalkan semua berjalan sesuai koridornya dan bisa membawa perubahan Pusamania akan menerima. Yang terjadi sekarang, ada pihak ingin menggagalkan calon lain dengan cara mengubah aturan yang dibuat, makanya kami mulai bersuara keras. Karena dari awal kami sudah komitmen untuk mengawal Kongres ini dengan sistem yang benar-benar fair,” ucap Tommy.
Disinggung kembali menggenai aksi didaerah yang marak digelar. Tommy secara tegas mengatakan Pusamania tidak akan melakukan aksi turun ke jalan di Samarinda. “Tidak optimal melakukan aksi di daerah, sebagai warga Samarinda kita harus menjaga suasana kondusif di kota kita. Tapi komunikasi tetap menjadi yang utama terhadap pihak yang memiliki suara di kongres nanti,” kata Tommy. (tc/fery)
Klasemen ISL 20010/2011
| Pos | Tim | M | M | S | K | P | |
| 1 | | Persipura | 14 | 10 | 2 | 2 | 32 |
| 2 | | Arema | 14 | 7 | 5 | 2 | 26 |
| 3 | | Persija | 14 | 8 | 2 | 4 | 26 |
| 4 | Semen P | 14 | 7 | 5 | 2 | 26 | |
| 5 | | Persisam | 14 | 8 | 1 | 5 | 25 |
| 6 | ![]() | Sriwijaya | 14 | 7 | 2 | 5 | 23 |
| 7 | ![]() | Persiwa | 14 | 6 | 3 | 5 | 21 |
| 8 | | PSPS | 14 | 6 | 2 | 6 | 20 |
| 9 | | Persiba | 14 | 5 | 3 | 6 | 18 |
| 10 | Deltras | 14 | 5 | 1 | 8 | 16 | |
| 11 | ![]() | Persib | 14 | 4 | 3 | 7 | 15 |
| 12 | ![]() | Persijap | 14 | 4 | 2 | 8 | 14 |
| 13 | | Persela | 14 | 3 | 4 | 7 | 13 |
| 14 | ![]() | Bontang FC | 14 | 3 | 2 | 9 | 11 |
| 15 | | Pelita Jaya | 14 | 3 | 1 | 10 | 10 |
Nasib Bong Ditentukan Hari Ini
Persisam tampaknya serius dalam menilai calon pemainnya sebelum didaftarkan sebagai pemain resmi untuk putaran kedua. Dan hal tersebut terlihat Senin pagi tadi di Stadion Segiri Samarinda. Jung Hee Bong, pemain seleksi asal Korea pun di “Gojlok” untuk memperlihatkan kemampuan terbaiknya.
Dalam latihan pagi tadi, Bong dicoba berbagai program latihan. Dan paling menonjol adalah saat ia melakukan latihan bola atas. Postur tubuh yang tinggi Bong juga menjadi salahsatu senjata bagi pemain bertinggi 190 cm itu melahap bola crossing yang langsung dibawah pantauan Hendri Susilo, pelatih kepala Persisam.
Selain mempunyai kemampuan lumayan dalam bola atas, skill yang dimiliki mantan pemain Yesan FC ini cukup menarik perhatian. Bong sendiri dalam kesempatan pertama berlatih Sabtu sore lalu, juga memperlihatkan kemauan untuk bertarung dengan daerah pertahanan lawan.
Saat ditanya mengenai peluang Bong bergabung dengan Persisam, Hendri Susilo, pelatih Persisam, mengaku masih ingin melihat kemampuannya sore ini di Sempaja. “Jelas ada penilaian pagi ini, tapi kita akan bicarakan keputusannya selepas ia berlatih sore nanti bersama tim,” sahut Hendri.
Dalam latihan pagi tadi, memang hanya Bong dan jajaran pelatih Persisam yang berlatih. Pasalnya, Persisam baru berlatih sore nanti di Stadion Sempaja Samarinda, pukul 16.30 wita. (abe)

Sebelum dikontrak, Jung-Hee Bong akan dilihat lagi kemampuannya pada latihan sore ini di Stadion Sempaja. Jika sesuai karakter yang diinginkan, Jung-Hee Bong kemungkinan akan menjadi striker Persisam di putaran kedua.
Selain mempunyai kemampuan lumayan dalam bola atas, skill yang dimiliki mantan pemain Yesan FC ini cukup menarik perhatian. Bong sendiri dalam kesempatan pertama berlatih Sabtu sore lalu, juga memperlihatkan kemauan untuk bertarung dengan daerah pertahanan lawan.
Saat ditanya mengenai peluang Bong bergabung dengan Persisam, Hendri Susilo, pelatih Persisam, mengaku masih ingin melihat kemampuannya sore ini di Sempaja. “Jelas ada penilaian pagi ini, tapi kita akan bicarakan keputusannya selepas ia berlatih sore nanti bersama tim,” sahut Hendri.
Dalam latihan pagi tadi, memang hanya Bong dan jajaran pelatih Persisam yang berlatih. Pasalnya, Persisam baru berlatih sore nanti di Stadion Sempaja Samarinda, pukul 16.30 wita. (abe)
Langganan:
Komentar (Atom)













